Sisiviral.com – Pemeran Hantu Jepang di Film Exhuma, Film “Exhuma” telah berhasil mengukir namanya dalam kancah perfilman berkat pendekatan unik yang diambil oleh sutradara Jang Jae Hyun dalam menciptakan karakter hantu Jepang yang menakutkan. Alih-alih mengandalkan pada teknik CGI yang umum digunakan, Jang memilih untuk membawa nuansa otentik dan realistis dengan menggandeng Kim Byung Oh, seorang figur dengan postur tubuh yang luar biasa tinggi, mencapai 225 cm, menjadikannya salah satu individu tertinggi di Korea Selatan.
Kim Byung Oh: Dari Lapangan Basket ke Layar Lebar
Kim Byung Oh, yang dulunya berkarier sebagai pemain basket, membuktikan bakat dan keunikannya tidak hanya terbatas di lapangan olahraga. Keputusan Jang Jae Hyun untuk memilih Kim sebagai pemeran hantu Jepang di “Exhuma” bukan tanpa alasan. Sosok Kim yang menjulang tinggi dianggap mampu memberikan dimensi baru pada karakter hantu, yang tidak hanya menyeramkan tetapi juga memikat penonton dengan kehadirannya yang monumental.
Kolaborasi Kreatif untuk Menciptakan Wajah Hantu
Untuk melengkapi penampilan fisik dari Kim Byung Oh, sutradara Jang Jae Hyun juga menggandeng Kim Min Jun untuk memberikan wajah pada sosok hantu Jepang tersebut sesuai tinggi Kim Byung oh yang mendukung. Keputusan ini menggambarkan kolaborasi unik antara dua aktor untuk menciptakan satu karakter yang kompleks dan berlapis. Cerita di balik casting Kim Min Jun pun cukup unik, di mana Jang bertemu dengannya secara kebetulan saat jogging, dan terpikat oleh kemiripan wajahnya dengan aktor Jepang ternama, Ken Watanabe.
Proses Make-up yang Mendetail dan Suara yang Hidup
Untuk menghidupkan sosok hantu Jepang dalam “Exhuma”, proses make-up Kim Min Jun memakan waktu hingga enam jam, menunjukkan dedikasi dan perhatian terhadap detail yang luar biasa dari tim produksi. Selain itu, karakter ini juga diperkaya dengan suara yang diberikan oleh dua talenta berbeda, Rikiya Koyama dan Choi Nak Yoon, untuk dialog berbahasa Jepang dan efek suara hantu, menambah kedalaman dan keotentikan pada karakter tersebut.
Kesimpulan: Pemecahan Batas dalam “Exhuma”
“Exhuma” membuktikan dirinya sebagai karya yang berani memecah batas konvensional dalam penciptaan karakter dalam film horor. Dengan mengandalkan talenta dan fisik nyata aktor daripada efek visual digital, serta kolaborasi kreatif antar pemain, film ini menawarkan pengalaman yang lebih imersif dan mengesankan kepada penonton. Kisah di balik pembuatan karakter hantu Jepang ini tidak hanya menarik dari segi teknis, tetapi juga menjadi bukti bagaimana inovasi dan keaslian dapat mengangkat kualitas sebuah karya seni. “Exhuma”, dengan pendekatannya yang segar dan autentik, tidak diragukan lagi telah menetapkan standar baru dalam genre horor.